Posts

KOLABORASI PERUMDAM TIRTA KHATULISTIWA DAN PROPAM POLDA KALBAR

Image
Kolaborasi adalah proses bekerja sama untuk menelurkan gagasan atau ide dan menyelesaikan masalah secara bersama-sama menuju visi bersama. Di sebuah organisasi yang saling tergantung, kolaborasi menjadi kunci pemikiran kreatif. Kolaborasi itu penting untuk mencapai hasil terbaik saat menyelesaikan masalah yang rumit. Agar kolaborasi dapat berhasil, diharuskan untuk mengidentifikasi kapan dan bagaimana berkolaborasi. Hal ini bisa dicapai dengan pendampingan.  Begitu pula pemahaman tentang mitra kerja sama. Dibutuhkan pemahaman dan penghargaan pada keahlian, kompetensi serta karakter orang lain. Penelitian menunjukkan bahwa tingkat keberhasilan kolaborasi yang tertinggi dapat diraih ketika kolaborasi itu melibatkan orang-orang dengan beragam gaya kerja, nilai-nilai, budaya, pendidikan dan latar belakang pekerjaan yang berlainan.  Orang-orang tersebut akan menghadirkan pemikiran yang benar-benar berbeda dan akibatnya suatu persoalan akan ditangani dari berbagai segi. Akan tetapi,...

RESIKO PETUGAS PDAM TERHADAP PELANGGAN

Image
Photo Dok Hotel Kapuas Palace Resiko petugas PDAM terhadap pelanggan Resiko petugas PDAM terhadap pelanggan dapat mencakup berbagai aspek, seperti: Kesalahan dalam Pelayanan : Petugas PDAM mungkin membuat kesalahan dalam membaca meter air, mencatat penggunaan air, atau mengeluarkan tagihan, yang dapat mengakibatkan ketidakpuasan pelanggan. Gangguan Layanan : Gangguan dalam pasokan air, perbaikan jaringan, atau pemadaman air yang tidak terjadwal dapat menyebabkan ketidaknyamanan bagi pelanggan. Komunikasi yang Buruk : Kurangnya komunikasi yang efektif antara petugas PDAM dan pelanggan bisa menyulitkan pemahaman tentang perubahan tarif, jadwal pemeliharaan, atau perubahan layanan. Kualitas Air yang Buruk : Jika petugas PDAM tidak menjaga kualitas air dengan baik, pelanggan dapat terkena air yang tidak sehat. Isu Keamanan : Petugas PDAM perlu menjaga keamanan fasilitas air untuk melindungi pelanggan dari ancaman seperti pencemaran atau sabotase. Penyalahgunaan Kekuasaan : Ada juga risiko ...
Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini? Klik...

SIAPA YANG TERLIBAT BUSINESS TO BUSINESS

Image
Siapa yang terlibat be to be Bisnis-to-bisnis (B2B) melibatkan interaksi antara dua perusahaan atau entitas bisnis. Dalam konteks ini, ada beberapa pihak yang terlibat dalam transaksi B2B, termasuk: Produsen/Manufaktur: Mereka adalah perusahaan yang membuat produk atau menyediakan layanan yang ditujukan untuk perusahaan lain. Produsen biasanya menjual produk mereka secara grosir atau dalam jumlah besar kepada perusahaan ritel atau perusahaan distribusi. Distributor/Perantara: Distributor berfungsi sebagai penghubung antara produsen dan pelanggan. Mereka membeli produk dari produsen dalam jumlah besar dan menjualnya kepada perusahaan ritel, grosir, atau konsumen lainnya. Distributor sering kali memiliki jaringan distribusi yang luas dan dapat menjangkau pasar yang lebih besar. Perusahaan Ritel: Perusahaan ritel adalah bisnis yang menjual produk langsung kepada konsumen akhir. Mereka dapat membeli produk dari produsen atau melalui distributor. Contoh perusahaan ritel termasuk toko swalay...
Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini? Klik...

PERJANJIAN BUSINESS TO BUSINESS

Image
Perjanjian B2B Bisnis Perjanjian be to be atau biasa disebut juga agreement business to business (B2B) adalah perjanjian yang terjadi antara dua perusahaan atau entitas bisnis yang berbeda. Perjanjian ini biasanya mencakup persyaratan dan ketentuan yang mengatur hubungan bisnis antara kedua belah pihak. Dalam perjanjian be to be, kedua belah pihak sepakat untuk saling bekerjasama dalam konteks bisnis. Perjanjian ini dapat mencakup berbagai hal, seperti pembelian dan penjualan produk atau jasa, lisensi, distribusi, kemitraan, atau kerjasama dalam pengembangan proyek bersama. Berikut ini adalah beberapa hal yang mungkin termasuk dalam perjanjian be to be: Identitas kedua belah pihak: Nama perusahaan, alamat, dan informasi kontak penting dari masing-masing pihak. Tujuan perjanjian: Menjelaskan tujuan kerjasama antara kedua belah pihak, apakah itu untuk penjualan produk, kerjasama proyek, atau tujuan bisnis lainnya. Persyaratan dan ketentuan: Menjelaskan secara rinci persyaratan dan ketent...
Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini? Klik...

PROYEK BUSINESS TO BUSINESS KOLLABORATIF

Image
Proyek B2B Kollaboratif Proyek Business-to-Business (B2B) adalah proyek yang melibatkan kerjasama antara dua atau lebih perusahaan atau entitas bisnis. Proyek B2B biasanya bertujuan untuk menciptakan nilai tambah dalam rantai pasokan atau memperbaiki proses bisnis antara mitra bisnis. Berikut adalah beberapa contoh proyek B2B yang umum: Integrasi Sistem: Proyek ini melibatkan integrasi sistem informasi antara dua perusahaan atau lebih. Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan aliran data dan informasi antara mitra bisnis, mengoptimalkan proses bisnis, dan mengurangi ketidakefisienan. Pengembangan Produk Bersama: Dalam proyek ini, dua atau lebih perusahaan bekerja sama untuk mengembangkan produk baru atau meningkatkan produk yang sudah ada. Kolaborasi ini dapat meliputi penelitian dan pengembangan, desain produk, produksi, dan pemasaran. Proyek Pasokan: Proyek ini melibatkan peningkatan atau pengembangan rantai pasokan antara dua perusahaan atau lebih. Mereka bekerja sama untuk meningk...
Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini? Klik...

MANAJEMEN ASET BERBASIS DIGITAL

Image
MANAJEMEN ASET BERBASIS DIGITAL Manajemen aset berbasis digital merujuk pada penggunaan teknologi digital untuk mengelola dan mengoptimalkan aset suatu organisasi. Ini melibatkan penggunaan sistem informasi, perangkat lunak, dan teknologi lainnya untuk mengumpulkan, menyimpan, menganalisis, dan mengelola data yang terkait dengan aset fisik dan non-fisik. Beberapa elemen penting dalam manajemen aset berbasis digital meliputi: Pencatatan Data Aset: Mengumpulkan dan menyimpan informasi yang komprehensif tentang aset, termasuk spesifikasi teknis, riwayat pemeliharaan, status pemakaian, dan informasi terkait lainnya. Pelacakan Aset: Menggunakan teknologi seperti barcode, RFID (Radio Frequency Identification), atau NFC (Near Field Communication) untuk melacak lokasi dan pergerakan aset dalam waktu nyata. Hal ini membantu dalam mengoptimalkan penggunaan aset dan meminimalkan kehilangan atau kecurangan. Pemeliharaan Terjadwal: Menerapkan jadwal pemeliharaan rutin dan prediktif berdasarkan data...
Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini? Klik...
Kirim E-mail anda dapatkan artikel berlangganan gratis....

Enter your email address:

DELIVERED BY sptirtadharma.net ||| 🔔E-mail : pdamsptd86@gmail.com

FOLLOWERS