EMPAT STRATEGI KOMPENSASI DAN BENEFIT YANG EFEKTIF

Dewasa ini tentu hampir semua orang sudah kenal dan familiar dengan istilah kompensasi dan benefit di tempat kerja. Tentu, bayangan yang keluar adalah pemberian gaji, tunjangan, bonus, dan keuntungan lain akan didapat sebagai balas jasa atas pekerjaan kita.

Memang hal tersebut tidak sepenuhnya salah. Tetapi, perlu diingat bahwa kompensasi dan benefit adalah dua hal yang berbeda meskipun kedua istilah tersebut kerap dikeluarkan di saat yang sama.
Pada kesempatan ini, mari kita review  perbedaan tersebut, sekaligus melihat beberapa tips yang bisa digunakan dalam menentukan kompensasi dan benefit yang tepat untuk perusahaan Anda.
Kompensasi, Sama dengan Gaji?

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kompensasi diartikan sebagai imbalan berupa uang atau bukan uang (natura), yang diberikan kepada karyawan dalam perusahaan atau organisasi. Jika dalam bentuk uang, artinya kompensasi tersebut disebut upah. Maka dari itu, di dalam UU Ketenagakerjaan Indonesia pun menggunakan istilah upah, tunjangan, penghasilan, dan pendapatan non-upah.
Dalam pengertian yang paling sederhana, kompensasi adalah segala bentuk pemberian perusahaan kepada karyawan yang terkait dengan pekerjaan. Penyebutan kompensasi umumnya mengacu pada paket yang terdiri dari beberapa unsur/komponen, misalnya gaji, tunjangan, bonus, insentif, dan sebagainya.

Secara umum, terdapat tiga jenis kompensasi, yaitu:
  1. Kompensasi finansial secara langsung, yang berupa bayaran gaji atau upah pokok, bayaran prestasi, bayaran insentif (meliputi bonus, komisi, pembagian laba/keuntungan dan opsi saham) dan bayaran tertangguh (seperti program tabungan dan anuitas pembelian saham).
  2. Kompensasi finansial tidak langsung, yang berupa program-program proteksi (meliputi asuransi  kesehatan, asuransi jiwa, pensiun, asuransi tenaga kerja), bayaran di luar jam kerja (seperti liburan, hari besar, cuti tahunan dan cuti hamil) dan fasilitas-fasilitas seperti kendaran, ruang kantor dan tempat parkir.
  3. Kompensasi non finansial, yaitu berupa pekerjaan (seperti tugas-tugas yang menarik, tantangan, tanggung jawab, pengakuan dan  rasa pencapaian). Lingkungan kerja (seperti kebijakan-kebijakan yang sehat, supervisor yang kompeten, kerabat yang menyenangkan, lingkungan kerja yang nyaman).
Benefit, Ini yang Biasanya Harus Kreatif

Benefit adalah pemberian tambahan di luar kompensasi dari perusahaan terhadap karyawannya. Benefit biasanya bersifat non-tunai dan ditujukan untuk menunjang kesejahteraan individu maupun keluarga karyawan. Artinya, benefit dapat berupa kompensasi finansial tidak langsung dan kompensasi non-finansial. Mengenai benefit tidak secara spesifik diatur dalam Undang-undang.

Karena tidak diatur dalam Undang-undang, manajemen dapat merancang program benefit semenarik dan sekreatif mungkin. Tujuannya apa? Tentu untuk menjadi appeal point  bagi top candidate  Anda. Dan untuk karyawan-karyawan Anda, tentu saja benefits yang menarik akan menjadikan karyawan lebih betah bekerja dengan Anda. 

Contoh lainnya dari benefit perusahaan adalah fasilitas pinjaman ke perusahaan, akses pinjaman ke bank, asuransi jiwa, lifestyle benefits seperti voucher belanja, staycation, gym, dan sebagainya.

Kompensasi dan Benefit yang Sesuai untuk Perusahaan Saya

Bagi perusahaan, kompensasi dan benefit merupakan salah satu instrumen untuk mendapatkan aset yang berharga, yakni karyawan. Bisa dikatakan dalam kompensasi dan benefit menginvestasikan modalnya untuk mendapatkan orang-orang terbaik, yang mana nanti diharapkan mampu menjalankan visi dan misi perusahan dan dapat meraih keberhasilan.

Dalam hal ini perusahaan menjadikan instrumen kompensasi dan benefit sebagai salah satu strategi. Penentuannya pun diharapkan bisa berpihak pada perusahaan dan sekaligus memenuhi apa yang karyawan harapkan. Jadi tidak serta merta mengacu pada apa yang karyawan inginkan, melainkan juga mempertimbangkan dari sisi apa yang perusahaan harapkan dan kemampuan finansialnya.

Berikut adalah strategi dalam membentuk comben di perusahaan.

1. Buat Rencana Strategis Perusahaan Jangka Panjang
Sebelum memutuskan paket comben atau hal lain yang bersifat pengeluaran, tentu perusahaan akan menyesuaikannya dengan rencana jangka panjang bisnis perusahaan.
Sebagai contoh, misalnya di awal perusahaan menawarkan upah minimal dan benefit yang biasa saja. Seiring pertumbuhan perusahaan dan kinerja karyawan, perusahaan akan menaikkan upah dan menambahkan comben yang menjadi hak karyawan tersebut.
Namun jangan lupa, pikirkan juga ketika di masa depan terjadi perubahan kondisi seperti akuisisi, pemberhentian geografis, downsizing, dan juga fluktuasi keuntungan.

2. Lakukan Survey Agar Mengetahui Nilai Pasar
Jangan malas melakukan survey terhadap kebutuhan dan permintaan karyawan yang terbagi dalam berbagai usia, industri, hingga gender, karena hal tersebut dapat membantu Anda dalam menentukan comben yang sesuai dengan perusahaan (mulai dari aspek nilai hingga budget). Apalagi untuk pengupahan, Anda harus pintar dalam merancang dan menawarkan upah kepada calon karyawan Anda dengan memastikan berapa yang ditawarkan oleh kompetitor Anda.

3. Perhatikan Keberagaman Angkatan Kerja dalam Preferensi Benefit
Mungkin perusahaan Anda memiliki keberagaman usia angkatan kerja yang memiliki preferensi dalam benefit. Atau, Anda dapat melihat preferensi yang cocok untuk setiap angkatan kerja di perusahaan Anda. Itu adalah sebuah insight yang bagus, dan akan sangat bijak jika Anda dapat memberikan benefits yang sesuai dengan kebutuhan usia mereka. Sebagai contoh, biasanya para karyawan berusia muda akan lebih senang dengan pembayaran langsung dalam program pensiun, sedangkan para karyawan yang berusia senior akan berpikir sebaliknya. Sedangkan karyawan dengan cacat tubuh atau memiliki orangtua tunggal, mereka cenderung lebih senang dengan jam kerja yang lebih fleksibel.

4. Strategi Kompensasi Total
Tujuan utama dari penyusunan kompensasi adalah untuk mengintegrasikan gaji dengan insentif dan benefit dalam satu kelompok. Kalau bisa, pilihlah comben yang bisa dipadukan dan dijalankan bersamaan. Contohnya program pensiun dimana program ini bisa saja dinilai tidak terlalu berpengaruh bagi para karyawan dalam kinerja harian mereka. Ini dikarenakan benefit yang akan diterima oleh karyawan dari dana pensiun masih sangat lama.

Penutup
Dari dua topik di atas, dapat disimpulkan bahwa paket kompensasi dapat berupa penghasilan saja (gaji, tunjangan, lembur, bonus, komisi) atau comben (compensation and benefit) yakni penghasilan ditambah program benefit. Menawarkan kedua komponen ke dalam hak karyawan dinilai penting, sebagai bentuk apresiasi perusahaan dan mendorong motivasi kerja yang lebih dari karyawan. Baca Juga : Sejarah-perkembangan-demokrasi-indonesia

Dalam memformulasikannya, dibutuhkan pengetahuan dan kreativitas agar dapat memberikan paket comben yang efisien dan tidak melanggar hukum yang berlaku di Indonesia.

Jangan berpikir royal dalam comben akan menguras keuangan perusahaan, karena jika dapat dikelola dengan baik, justru hal tersebut malah membantu perusahaan mengurangi biaya rekrutmen.

Related Posts



Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini? Klik...

Comments

Kirim E-mail anda dapatkan artikel berlangganan gratis....

Enter your email address:

DELIVERED BY sptirtadharma.net ||| 🔔E-mail : pdamsptd86@gmail.com

🔝POPULAR POST

ENAM CIRI CIRI BOS PELIT TINGKAT DEWA

RESIKO PETUGAS PDAM TERHADAP PELANGGAN

SEJARAH PERKEMBANGAN DEMOKRASI DIBARAT

METODE STEP TEST SEBAGAI TINDAKAN PENCARIAN KEBOCORAN SECARA AKTIF PEMBENTUKAN DMA

MEMBUAT RUTE BACA METER DAN TIPS AGAR TAHU TOTAL PEMAKAIAN

FOLLOWERS