KETAHUI TUJUAN DAN METODE EVALUASI KINERJA KARYAWAN YANG EFEKTIF

Ketahui tujuan dan metode evaluasi kinerja karyawan yang efektif
Ada beberapa alasan mengapa perusahaan perlu mengadakan evaluasi kinerja karyawan. Namun, manfaat utamanya adalah untuk menciptakan sistem penilaian dan penghargaan yang efektif bagi karyawan suatu perusahaan.

Evaluasi kerja yang efektif berisikan masukan positif serta poin-poin yang perlu diperbaiki oleh karyawan. Dengan begitu, para karyawan dapat mengenali keunggulan yang dapat dipertahankan dan kelemahan yang harus diperbaiki.

Ada banyak ragam dari tujuan evaluasi kinerja, salah satunya memberikan penghargaan kepada karyawan. Melalui evaluasi kinerja, perusahaan dan karyawan sama-sama mendapatkan keuntungan sebagai berikut:

1. Memberikan penghargaan bagi karyawan dengan kinerja yang baik
Evaluasi kinerja karyawan adalah momen bagi para manajer untuk mengukur kinerja individu maupun kelompok selama jangka waktu tertentu. Dari sinilah ditentukan siapa saja karyawan terbaik dan kompensasi apa yang akan diberikan.

Bagi karyawan, penghargaan dari perusahaan dapat meningkatkan kepuasan dan semangat kerja. Karyawan yang bahagia dan bersemangat memiliki produktivitas lebih tinggi sehingga memberikan keuntungan bagi perusahaan.

2. Mengetahui aspek yang harus diperbaiki
Selain menunjukkan keunggulan, evaluasi kinerja juga menunjukkan berbagai aspek yang harus diperbaiki oleh karyawan agar bisa bekerja dengan efektif. Akan tetapi, hal ini tidak menjadikan evaluasi kinerja sebagai suatu hal yang negatif.

Contohnya, karyawan bisa membahas berbagai kesulitan terkait pekerjaan selama evaluasi kinerja. Jika seorang karyawan memiliki skill yang kurang, maka ini adalah kesempatan yang tepat untuk mencanangkan sebuah program pelatihan.

3. Melindungi perusahaan secara hukum
Perusahaan berhak memutus hubungan kerja bila karyawan melakukan kesalahan yang amat fatal, tidak mampu memenuhi kewajiban, atau memiliki masalah lain yang berpengaruh terhadap perusahaan.

Hasil evaluasi kinerja selalu disimpan dalam sebuah dokumen. Dokumen ini merupakan bentuk antisipasi terhadap mantan karyawan yang datang untuk menggugat perusahaan. Mereka mungkin adalah orang-orang yang diputus hubungan kerjanya karena alasan tertentu.

 Ada sekitar 5 langkah yang perlu diperhatikan oleh perusahaan dalam membuat evaluasi kinerja.

Berikut adalah beberapa langkah yang perlu dilakukan tim evaluator saat mengadakan evaluasi kerja:

1. Lakukan evaluasi kerja sesuai kebutuhan
Evaluasi kinerja karyawan biasanya dilakukan sebanyak 1-2 kali setiap tahun. Meski demikian, hal ini tak harus menjadi patokan. HR dan manajer dapat mengadakan evaluasi berkala setiap beberapa bulan agar karyawan dapat mempersiapkan diri.

Rentang waktu adalah hal yang penting dalam evaluasi kinerja. Perkembangan karyawan tidak dapat terlihat bila evaluasi terlalu sering dilakukan. Namun, evaluasi yang terlalu jarang juga tidak baik karena masalah yang ada jadi sulit tersampaikan.

2. Evaluasi kinerja dengan tatap muka
Tim evaluator bisa memberikan daftar evaluasi kepada karyawan dalam bentuk tulisan sebagai gambaran awal. Akan tetapi, tulisan tidak dapat menggantikan evaluasi kinerja yang dilakukan secara tatap muka.

Melalui tatap muka, interaksi antara karyawan dan tim evaluator menjadi lebih efektif. Kedua pihak dapat saling menyampaikan, mendengarkan, dan menanggapi masukan terhadap satu sama lain.

3. Bersikap jujur
Setiap orang yang mengevaluasi karyawan harus mampu bersikap jujur dan berkata apa adanya. Jelaskan pesanmu dengan singkat dan jelas tanpa menutupi kesalahan yang memang perlu diperbaiki.

Pada akhirnya, diskusi mengenai kinerja karyawan adalah sesuatu yang tidak terhindarkan. Jadi, sampaikanlah semua poin evaluasi tersebut kepada karyawan agar mereka memahami keunggulan dan kelemahannya.

4. Memilih kata-kata yang sesuai
Perhatikan kata-kata yang kamu gunakan saat memberikan evaluasi. Gunakan istilah seperti ‘pencapaian’, ‘kemampuan berkomunikasi’, ‘perkembangan’, ‘kemampuan manjamen’, dan sejenisnya.

Pilihlah kata-kata yang sespesifik mungkin saat menggunakan kata-kata itu. Ini akan membantu karyawan untuk menanggapi evaluasi kinerja tersebut dengan serius.

5. Ajak berdiskusi
Beberapa karyawan yang memiliki evaluasi kinerja yang buruk mungkin akan merasa frustasi. Maka dari Itu, sudah menjadi tanggung jawab manajer untuk memberikan umpan balik dengan cara mengajak berdiskusi.

Mendorong karyawan untuk memberikan tanggapan atau alasan terhadap hasil evaluasi kinerja  yang buruk. Jangan lupa juga untuk memberikan saran dan solusi terhadap permasalahan tersebut.
Setelah itu, akhiri tahapan evaluasi kinerja dengan kesan positif yang membangun.

Cara ini bermanfaat agar karyawan merasa terdorong untuk meningkatkan prestasinya atau memperbaiki kesalahan yang ia lakukan di lingkungan kerja.
Evaluasi kinerja karyawan digunakan untuk mengetahui kontribusi yang diberikan karyawan, membangun lingkungan kerja yang adil, serta mendorong semangat karyawan untuk bekerja lebih keras.
Selain itu, evaluasi yang baik juga akan memperkuat hubungan manajer dengan para karyawan.
Melalui hubungan mitra yang baik, manajer dan karyawan bisa bekerja sama untuk memenuhi visi perusahaan. Baca Juga : Lima-mitos-berbahaya-dalam-leadership

Related Posts



Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini? Klik...

Comments

Kirim E-mail anda dapatkan artikel berlangganan gratis....

Enter your email address:

DELIVERED BY sptirtadharma.net ||| 🔔E-mail : pdamsptd86@gmail.com

🔝POPULAR POST

ENAM CIRI CIRI BOS PELIT TINGKAT DEWA

RESIKO PETUGAS PDAM TERHADAP PELANGGAN

SEJARAH PERKEMBANGAN DEMOKRASI DIBARAT

EMPAT TIPS TIDAK MUDAH DIADU DOMBA REKAN KERJA DIKANTOR

MEMBUAT RUTE BACA METER DAN TIPS AGAR TAHU TOTAL PEMAKAIAN

FOLLOWERS