LIMA ALASAN KENAPA KARYAWAN BENCI HUMAN RESOURCE DEPARTEMENT
Apa yang dimaksud dengan HRD? Kepanjangan HRD adalah Human Resource Department, dimana arti HRD adalah suatu bagian dari perusahaan yang bertanggungjawab untuk mengelola sumber daya manusia (SDM) di perusahaan tersebut, mulai dari perencanaan SDM, rekrutmen, pengembangan, manajemen kinerja, penentuan gaji/ kompensasi, dan menumbuhkan hubungan kerja.
Pendapat lain mengatakan pengertian HRD adalah suatu rangkaian kegiatan di dalam organisasi yang dilakukan secara terorganisir dan dalam waktu tertentu dengan tujuan untuk meningkatkan mutu kerja dan kemampuan karyawan.
Dengan kata lain, HRD adalah unit perusahaan yang menangani setiap hal yang berada dalam ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer, dan pekerja lainnya untuk menunjang kegiatan perusahaan dalam mencapai tujuan tertentu.
Ketika bekerja di kantor, hampir pasti pernah terjadi perselisihan antara karyawan dengan pihak HRD. Terkadang, ada beberapa karyawan yang merasa haknya tidak terpenuhi atau dianggap tidak kompeten dalam bekerja.
Alasan-alasan tersebut kemudian membuat hubungan antara karyawan dengan pihak HRD menjadi renggang. Padahal, HRD idealnya menjadi penghubung antara karyawan dengan perusahaan. Bila bekerja sebagai HRD, penting bagimu untuk tetap menjalin hubungan baik dengan karyawan. Karena itu, hindarilah beberapa karakter HRD berikut ini :
1. Tidak kompeten
Ketika karyawan berkomunikasi dengan pihak HRD dan menemukan fakta bahwa mereka tak kompeten dalam bidangnya, hal itu akan membuat karyawan tidak mempercayai HRD.
Tentu ketidakpercayaan terhadap pihak HRD ini akan berdampak buruk bagi kemajuan perusahaan. Sebab, HRD adalah pihak yang menjembatani karyawan dengan perusahaan.
2. Tidak jujur
Sikap tidak jujur pihak HRD juga akan membuat karyawan merasa kesulitan untuk memahami yang sebenarnya sedang terjadi di perusahaan. Akibatnya, bisa jadi muncul kasak-kusuk di antara karyawan bahwa pihak HRD tidak dapat dipercaya karena mereka berbohong untuk menutupi suatu kesalahan atau situasi.
3. Berat sebelah
Perilaku HRD yang hanya peduli pada kepentingan perusahaan dan manajer akan membuat karyawan merasa “sendirian”. Padahal, HRD seharusnya bisa bersikap netral terhadap pimpinan perusahaan maupun para karyawan. Untuk itu, HRD, pimpinan, dan karyawan, harus bisa bekerja sama dan menanggung tanggung jawab bersama demi kesuksesan di tempat kerja.
4. HRD tidak objektif
Terkadang, karyawan juga menemukan bahwa pihak HRD berlaku tidak objektif dan tidak adil. Keinginan pihak HRD untuk mempertahankan karier dan ego tak jarang membuat mereka tidak mengakui sudut pandang karyawan yang sebenarnya lebih baik.
Pihak HRD juga beberapa kali cenderung mendukung manajer atas karyawan terlepas dari bukti yang ada. Karena itu, pihak HRD menganggap bahwa keluhan pihak manager dan pimpinan lain terhadap karyawan lain adalah benar.
5. Terlibat politik kantor
Pihak HRD juga sering dipandang oleh banyak karyawan sebagai pihak yang ingin “menjilat” para pemimpin di kantor. Anggapan ini muncul karena mereka berurusan dengan karyawan berdasarkan jabatan dan posisi karyawan.
Kelima faktor di atas sebenarnya memainkan peran penting untuk menjadikan peran setiap karyawan berarti dan dapat bekerja sesuai dengan kompetensi masing-masing. Baca Juga : Saat-karyawan-komplain-ini-yang-harus
Comments
Post a Comment
✅SILAHKAN KOMENTAR ANDA DALAM RANGKA MEMBERIKAN MASUKAN KELEBIHAN DAN KEKURANGAN ARTIKEL ATAU KONTEN INI ‼️