INI ENAM PRINSIP KERJA ORANG JEPANG YANG PATUT KAMU TIRU

Siapa yang enggak tahu dengan negara bunga sakura, Jepang? Meski kalah perang, sering diguncang gempa, dan enggak memiliki banyak sumber daya alam, negeri matahari terbit ini mampu jadi salah satu raksasa industri di Asia, bahkan dunia.

Ini karena orang Jepang sudah menanamkan budaya disiplin dan etos kerja yang luar biasa sejak dini. Seandainya kita bisa menerapkan etos kerja orang Jepang dalam kehidupan sehari-hari, Indonesia pasti cepat maju.

Ini dia enam prinsip kerja orang Jepang yang patut kamu tiru. Apa saja? Berikut ulasannya :

1. Prinsip Bushido

Bushido yang mengandung arti ‘ksatria’ ini merupakan kode etik golongan samurai pada masa feodal Jepang. Seorang samurai memiliki loyalitas dan totalitas terhadap tuannya. Ia bahkan rela melakukan harakiri (bunuh diri dengan menusuk perut) untuk mengembalikan kehormatan dirinya.

Nah, semangat bushido ini ternyata mengakar dalam etos kerja masyarakat Jepang. Mereka memiliki loyalitas dan pengabdian tinggi terhadap perusahaan dan bekerja dengan penuh kehormatan dan totalitas. Hal ini membuat orang Jepang cenderung loyal dan jarang berpindah-pindah perusahaan.

2. Makoto dan Ganbatte Kudasai

Makoto bisa diartikan sebagai kejujuran dan ketulusan. Dalam melakukan pekerjaannya, orang Jepang memegang teguh prinsip ini, yaitu bekerja keras dengan semangat, kejujuran, dan ketulusan.

Sementara, ganbatte kudasai adalah kata-kata penyemangat yang kerap diucapkan orang Jepang, yang dalam konteks bekerja berarti semangat pantang menyerah sampai tujuan tercapai.

3. Konsep Keishan

Keishan berarti kreatif, inovatif, dan produktif. Lewat prinsip ini, orang Jepang nggak takut untuk berkarya secara kreatif dan melakukan inovasi-inovasi yang berbeda.

Inilah mengapa kita kerap menemui hal-hal yang unik di Jepang. Selain itu, konsep ini juga membuat orang Jepang selalu terbuka mempelajari hal-hal baru saat bekerja.

4. Prinsip Kaizen

Prinsip kaizen menekankan ketepatan waktu dalam menyelesaikan pekerjaan. Artinya, kamu harus fokus dan tidak boleh menunda-nunda agar pekerjaanmu selesai sesuai jadwal yang ditentukan.

Keterlambatan akan menjadi sebuah kerugian bagi diri sendiri, perusahaan, dan konsumen. Untuk menghasilkan produk yang berkualitas, waktu dan biaya haruslah optimal.

Makanya, jarang kita lihat ada orang Jepang yang datang terlambat ke tempat kerja. Mereka juga umumnya malu pulang lebih awal dan disiplin dalam membedakan waktu kerja dan istirahat.

5. Meishi Kokan

Meishi Kokan merupakan ritual saling tukar kartu nama yang lazim dilakukan ketika sedang meeting atau melakukan pertemuan bisnis lainnya. Dalam proses ini kartu nama akan diterima dengan kedua tangan, lalu dilanjutkan dengan membaca secara seksama informasi di kartu tersebut sebagai bentuk konfirmasi. Selanjutnya, kartu nama tersebut dapat diletakkan di atas meja atau bahkan langsung disimpan di dalam dompet. 

Proses pertukaran kartu nama ini memberi pelajaran bahwa kedua belah pihak menghormati hubungan yang profesional dan akan mencoba untuk saling menjaga hubungan baik tersebut ke depannya. Di dalam prakteknya, bisnis tentu membutuhkan banyak proses panjang dan kerja keras, itulah mengapa akan sangat baik untuk menghormati nilai-nilai bisnis klien dengan cara menghormati kartu nama bisnis mereka sejak awal.

Meishi Kokan memang tidak perlu diterapkan secara penuh untuk budaya kerja di Indonesia. Namun meski begitu, ketika sedang berurusan atau bahkan bertemu dan saling bertukar kartu nama dengan klien, akan sangat baik untuk mencermati semua informasi di kartu nama mereka terlebih dahulu. Jangan lupa untuk menaruh atau menyimpan kartu nama dengan baik, tanpa perlu terburu-buru.

6. Tidak ada pekerjaan yang remeh

Sekecil apapun, orang Jepang tidak pernah menganggap remeh suatu pekerjaan. Faktanya, perusahaan Jepang mendidik karyawannya untuk bekerja mulai dari tingkat terbawah.

Tanpa pandang bulu, karyawan baru di sana bisa saja diminta untuk mengelap meja, merapikan dan memfotokopi berkas, maupun hal-hal lain yang sering kita anggap sebagai pekerjaan sepele.

Lewat prinsip ini, karyawan di sana diajarkan tentang kemandirian dan mengenal semua lini produksi perusahaan dengan baik.

Bagi perusahaan di Jepang, karyawan adalah sebuah investasi berharga. Makanya, ia harus mengenal perusahaannya dengan baik dari level terendah.

Nah, buat meningkatkan produktivitas kerja, sudah selayaknya kita meniru etos kerja orang Jepang di atas. Baca Juga : Tipe Pekerja Berdasarkan Jenis Kopi

Related Posts



Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini? Klik...

Comments

Kirim E-mail anda dapatkan artikel berlangganan gratis....

Enter your email address:

DELIVERED BY sptirtadharma.net ||| 🔔E-mail : pdamsptd86@gmail.com

🔝POPULAR POST

ENAM CIRI CIRI BOS PELIT TINGKAT DEWA

RESIKO PETUGAS PDAM TERHADAP PELANGGAN

SEJARAH PERKEMBANGAN DEMOKRASI DIBARAT

EMPAT TIPS TIDAK MUDAH DIADU DOMBA REKAN KERJA DIKANTOR

MEMBUAT RUTE BACA METER DAN TIPS AGAR TAHU TOTAL PEMAKAIAN

FOLLOWERS