APA ITU BUZZER ? BERIKUT KATA ISTILAH DAN PENGERTIAN MENDALAM DARI PROFESI BUZZER

Kata buzzer berasal dari Bahasa Inggris yang berarti lonceng, bel, atau alarm. Sedangkan dalam Oxford Dictionaries, buzzer diartikan sebagai perangkat elektronik yang digunakan untuk membunyikan dengungan guna menyebarkan sinyal atau tanda tertentu. Buzzer pada awalnya digunakan untuk mempromosikan suatu produk tertentu dengan atau tanpa imbalan. Namun, sejak tahun 2014, ketika pemilihan umum (pemilu) dilangsungkan di Indonesia, jasa buzzer mulai dilirik oleh aktor-aktor politik. 

Kegiatan yang dilakukan buzzer adalah kegiatan pemasaran dimana seorang individu atau kelompok mendapatkan apa yang mereka mau dan butuhkan melalui menciptakan atau menukarkan barang dan nilai dengan satu sama lain (Kotler dan Keller, 2012). Ada beberapa konsep penting pemasaran yang diungkapkan oleh Kotler dan Keller (2012) yaitu kebutuhan, keinginan dan tuntutan, target pasar, penawaran dan merek, serta nilai.

Pemasaran merupakan salah satu faktor penting bagi perusahaan untuk mencapai kesuksesan. Tidak hanya perusahaan sebuah produk jasa yang memerlukan upaya pemasaran agar brand-nya dikenal orang, namun juga di bidang politik. Pemasaran politik sendiri adalah terminologi yang relatif baru. Pemasaran politik menyiratkan penggunaan alat pemasaran, teknik dan metode dalam politik proses. 

Dengan kata lain, pemasaran politik adalah hasil dari penggabungan antara pemasaran dan politik. Sebagai kegiatan dan metode, ini mencerminkan penetrasi ruang politik dengan pemasaran. Iklan politik, dukungan selebriti, keterlibatan profesional konsultan dan manajer kampanye, kampanye online, penyelarasan ponsel, segmentasi, penargetan mikro dan lainnya merupakan beberapa metode yang banyak digunakan dalam pemasaran politik (Menon, 2008).

Kegiatan buzzer adalah salah satu dari strategi pemasaran yang terbilang baru. Secara harfiah, buzzer memiliki arti sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah getaran listrik menjadi getaran suara. 

Prinsip kerja buzzer hampir sama dengan loudspeaker (pengeras suara) yang menghasilkan suara yang bising sehingga menarik perhatian. Sementara pengertian buzzer dimedia sosial menurut Arbie (2013) dapat dianalogikan sebagai akun yang memiliki pengaruh besar (influencer) terhadap pengikut/follower atau teman/friends dan diharapkan bisa membuat sebuah topik di dunia online tapi juga in real world. 

Pengamat media sosial Jeff Staple (dalam Yuliahsaridwi, 2015) menjelaskan bahwa buzzer adalah seseorang yang memiliki opini yang didengarkan, dipercaya, dan membuat orang lain bereaksi setelah mengetahui opini tersebut. 

Secara sederhana, seorang buzzer di media sosial adalah pengguna media sosial yang dapat memberikan pengaruh pada orang lain hanya melalui pesan ditimeline (kalimat, gambar, video) yang ia posting. Hal tersebut merupakan indentitas utama dari seorang buzzer media sosial, karena pada dasarnya buzzer harus mempunyai kemampuan memengaruhi orang lain

Menurut Staple (dalam Yuliahsaridwi, 2015), tugas dari buzzer media online tidak terbatas hanya untuk memposting sebuah pesan saja, tetapi juga menjalankan kampanye atau rangkaian informasi lebih lanjut kepada para followernya. 

Tugas seorang buzzer bisa menjadi layaknya brand ambassador, yang mana buzzer harus benar-benar mengerti apa yang disebarkan kedunia maya. Ada beberapa syarat untuk menjadi buzzer, diantaranya harus poluper, aktif dan kreatif. Indikator kepopuleran adalah jumlah follower atau teman, semakin banyak jumlah follower makan akan semakin bagus.

Syarat aktif berarti teratur mengelola akun, karena follower akan selalu menunggu pesan baru yang akan muncul di timeline. Buzzer harus bisa berkomunikasi dengan baik dengan para follower. Selain itu kemampuan berpromosi juga harus dimiliki agar para follower bisa tertarik dengan tiap informasi yang disebarkan. 

Jika buzzer bukan dari kalangan selebritis maka salah satu jalan yang bisa ditempuh adalah dengan menjadi ahli disatu bidang, seperti medis, pendidikan, bisnis, hingga yang meliputi hobi seperti fotografi, memasak, dan lainnya (Yuliahsaridwi, 2015).

Arbie (2013) mengatakan dalam industri ini kreatifitas mutlak diperlukan agar hal yang disampaikan bisa bernilai komersil bagi pihak yang membutuhkan jasa buzzer. Umumnya sebuah akun bisa menjadi buzzer jika memiliki minimal 3000 follower dan paling tidak memiliki tiga karakter dasar, yaitu konten unik, relevan dan berguna, frekuensi pesan di timeline yang konsisten setiap hari dan kualitas interaksi yang tinggi.

Hal ini senada dengan hasil riset dari Riset oleh CIPG atau Centre for Innovation Policy and Governance tahun 2017 yang menguraikan empat karakter umum yang dimiliki oleh buzzer. 

  1. Buzzer harus memiliki jaringan luas yang memudahkan mengumpulkan informasi-informasi krusial. Pengikut dengan jumlah yang besar juga menjadi bagian dari karakter jaringan luas yang harus dimiliki. 
  2. Buzzer memiliki kemampuan untuk melakukan perbincangan dengan khalayak di linimasa media sosial agar membuat pesan yang disampaikan menjadi persuasif dan dapat dipersonifikasi. 
  3. Kemampuan produksi konten seperti pengetahuan jurnalistik dan pembingkaian/ pemilihan informasi adalah karakter ketiga buzzer.  
  4. Motif, seorang buzzer bisa dibayar atau berdasarkan keputusan sukarela yang didorong oleh alasan ideologi maupun kepuasan. Buzzer tidak selalu harus seorang penyanyi terkenal yang dipuja-puja khalayak ramai, tapi cukup orang biasa namun dengan angka pengikut diatas 2.000 (Muthahhari, 2017).

Sering mendengar istilah buzzer? Buzzer selalu diidentikan dengan seseorang yang biasanya menggiring opini publik terhadap isu-isu politik dan ekonomi terkini. Padahal buzzer ini merupakan sebuah pekerjaan yang bernilai tinggi. Ya, profesi buzzer ini sering dianggap sebelah mata.

Namun, bila ditelisik lebih dalam lagi, buzzer adalah salah satu profesi berpenghasilan tinggi yang mengandalkan media sosial.

Layaknya influencer pada platform tertentu seperti selebgram di Instagram, Youtuber pada Youtube, Blogger pada situs blog maupun website. Buzzer mampu mengintegrasikan berbagai macam platform media sosial. Baca Juga : Pengertian-fungsi-dan-tujuan-long-tail

Pada artikel berikut ini akan dibahas mengenai apakah profesi buzzer, kemampuan apa saja yang harus dimiliki seorang buzzer, dan penggunaan buzzer untuk kepentingan bisnis. Yuk, simak ulasan mengenai buzzer di sini!

Ada Tiga Buzzer untuk Kepentingan Bisnis

Ilustrasi Buzzer

Pengertian Buzzer

  • Buzzer bila diartikan secara harfiah adalah lonceng. Lonceng ini digunakan sebagai penanda bagi orang-orang agar berkumpul untuk melakukan sesuatu atau dapat diartikan sebagai tanda khusus akan suatu kejadian. Namun, saat ini di era digital, istilah buzzer bergeser ke ranah media sosial.
  • Di media sosial, buzzer berfungsi sebagai seseorang atau organisasi yang bertindak sebagai lonceng bagi orang-orang di sekitarnya. Buzzer ini memberikan informasi mengenai isu-isu terhangat kali ini dari sudut pandangnya. Biasanya, buzzer ini memiliki followers alami yang aktif dan siap sedia mendukung opini dan ulasan dari buzzer ini.
  • Followers alami yang aktif ini merupakan followers dengan loyalitas tinggi. Artinya, seorang buzzer memiliki kemampuan untuk menarik minat audiens untuk mendukung dan mencari tahu lebih dalam mengenai suatu isu dan produk. Nah, dari sisi komunikasi bisnis, profesi buzzer dapat dijadikan ladang mata pencaharian bagi kaum milenial sekarang.

Kemampuan Wajib Dimiliki Oleh Buzzer

Seorang buzzer agar tetap laku dan dicari oleh para pelaku usaha maupun pemangku kepentingan haruslah memiliki kemampuan super di banyak bidang. Dari banyak bidang tersebut, ada 6 kemampuan yang wajib dimiliki oleh para buzzer. Berikut ulasan detail 6 kemampuan wajib para buzzer khususnya untuk bidang bisnis di bawah ini:

1. Analisa Produk dari Sisi Yang Berbeda

Pertama, seorang yang memiliki profesi sebagai buzzer haruslah memiliki analisa yang tajam dari sudut pandang yang berbeda. Analisa dari buzzer akan suatu produk dan jasa biasanya dijadikan acuan oleh para pengikut setianya. Buzzer tentu akan memperhatikan detail-detail penting dari setiap produk dan jasa yang diulasnya.

Biasanya, seorang buzzer memiliki kecenderungan atau spesialisasi terhadap topik dan produk tertentu. Sebagai contoh David Brendi yang lebih dikenal sebagai David GadgetIn.

David memiliki spesialisasi untuk mengulas gadget terbaru dan melakukan testing, perbandingan, dan review terhadap produk gadget pada kanal Youtube-nya. Selain melalui Youtube, ia juga memiliki Instagram untuk menjangkau audiens di ekosistem Instagram.

Ulasan dari seorang buzzer haruslah detail mulai dari informasi mengenai pembuatan, rentang harga, spesifikasi hingga produk kompetitor dengan spesifikasi serupa.

Kemudian yang paling penting adalah kemampuan untuk memberikan analisa jujur tanpa mendiskreditkan produk dan memberikan saran yang membangun bagi produsen atau penyedia jasa tersebut.

2. Copywriting

Kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang buzzer adalah copywriting. Copywriting adalah kemampuan untuk menghasilkan narasi yang berisi ulasan agar audiens tertarik membeli dan menggunakan produk atau jasa yang ditawarkan. Keahlian copywriting ini layaknya kemampuan untuk memasarkan produk secara langsung dengan memberikan review dan testimoni yang nyata.

Bila umumnya copy bersifat hard selling dan soft selling. Khusus buzzer wajib menggunakan copywriting bersifat soft selling. Hal ini dikarenakan para pengikut dan audiens lebih tertarik mengenai ulasan produk yang akan dirilis dari para buzzer daripada langsung membeli produk tersebut.

Biasanya, setelah para buzzer melakukan ulasan, review, bahkan perbandingan maka akan terjadi peningkatan penjualan pada produk dan jasa yang dipasarkan. Tentu, kemampuan copywriting seorang buzzer menjadi senjata utama untuk marketing di era digital saat ini.

3. Public Speaking

Seorang buzzer tanpa kemampuan public speaking bagaikan sayur tanpa garam. Artinya, seseorang yang berprofesi buzzer bila tidak memiliki kemampuan berbicara di depan umum tentu akan menjadi hambatan dalam menyampaikan hasil analisa, review, perbandingan, dan rekomendasi akan kelebihan dan kekurangan sebuah produk maupun jasa.

Ya, kemampuan public speaking ini tidak hanya soal bermain kata-kata. Namun juga kemampuan untuk mengolah intonasi dan bahasa tubuh yang meyakinkan bagi para audiens.

Selain itu, kemampuan public speaking juga diperlukan untuk mempermudah orang awam untuk lebih mengerti dan mengenal produk supaya lebih tertarik mengetahui produk atau jasa tersebut.

4. Desain Grafis

Kemampuan yang harus dimiliki selain kemampuan analisa dan bahasa adalah kemampuan di bidang desain grafis. Ya, kemampuan ini dirasa penting untuk mengisi kolom-kolom website, feed Instagram dan postingan Facebook serta Twitter agar lebih menarik untuk ditelusuri lebih dalam. Biasanya kemampuan desain grafis ini diperlukan untuk menonjolkan fitur-fitur dari sebuah produk maupun jasa.

Penggunaan aplikasi editing grafis seperti CorelDraw, Photoshop, Photoscape, Canva, dan aplikasi editing grafis lainnya. Aplikasi ini digunakan untuk membantu audiens yang kurang suka dan berminat pada ulasan dalam bentuk narasi teks maupun audio visual dalam video. Dengan adanya kemampuan ini, maka buzzer memberikan pilihan alternatif bagi audiens untuk menikmati ulasan yang disampaikan buzzer dalam berbagai media.

5. Video Editing

Video editing merupakan kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang buzzer. Bagi profesi buzzer menyampaikan sebuah pesan mengenai informasi produk dan jasa akan jauh lebih mudah menggunakan video. Tentu, media video yang mengedepankan audio visualnya menjadikan alternatif ini banyak dipilih oleh para audiens.

Hal ini dikarenakan audiens lebih dimanja oleh para buzzer. Salah satunya, buzzer biasanya menampilkan bentuk fisik produk beserta fiturnya secara detail, dekat, dan jelas sehingga audiens seperti melihat langsung produk tersebut.

Untuk jasa biasanya, sesi bincang-bincang dengan pemilik tempat usaha dan pelanggan menjadi salah satu sesi yang ditunggu para audiens karena dari sesi tersebut audiens seperti benar-benar sudah menggunakan jasa tersebut.

Buzzer untuk Kepentingan Bisnis

Lalu bagaimana profesi buzzer untuk kepentingan bisnis? Bila menilik pekerjaan yang dilakukan buzzer merupakan jasa untuk memberikan ulasan dan rekomendasi terhadap audiens yang sudah dimilikinya.

Audiens tersebut berpotensi menjadi pelanggan, apabila setelah menerima informasi dari buzzer tersebut. Informasi yang diterima audiens bisa melalui narasi teks di blog, video review di Youtube, foto dan caption berisi review di Instagram.

Setelah audiens menerima informasi tersebut, maka buzzer akan memberikan rekomendasi beserta kode referal untuk mendapatkan promo khusus pada saat pembelian produk tersebut.

Nah, di sinilah proses bisnis terjadi. Ketika seorang pembeli membeli produk atau jasa menggunakan kode referal atau kode promo dari buzzer tersebut maka buzzer tersebut akan memperoleh komisi. Baca Juga : Informasi-cara-mudah-kerja-sama

Namun, profesi buzzer ini termasuk dalam kategori freelancer karena tidak selalu menerima besaran gaji yang sama pada setiap proyek yang dikerjakannya. Mengingat upah untuk sebuah ulasan bergantung pada media penyampaian informasi, banyaknya followers, dan pertimbangan lainnya. 

Dari informasi mengenai profesi buzzer, adakah yang berminat menjadi seorang buzzer? Pastikan sudah memiliki followers setia yang banyak ya! Lalu, buatlah media sosial terkini menjadi tempat bekerja yang menyenangkan.

Related Posts



Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini? Klik...

Comments

Kirim E-mail anda dapatkan artikel berlangganan gratis....

Enter your email address:

DELIVERED BY sptirtadharma.net ||| 🔔E-mail : pdamsptd86@gmail.com

🔝POPULAR POST

ENAM CIRI CIRI BOS PELIT TINGKAT DEWA

RESIKO PETUGAS PDAM TERHADAP PELANGGAN

SEJARAH PERKEMBANGAN DEMOKRASI DIBARAT

EMPAT TIPS TIDAK MUDAH DIADU DOMBA REKAN KERJA DIKANTOR

MEMBUAT RUTE BACA METER DAN TIPS AGAR TAHU TOTAL PEMAKAIAN

FOLLOWERS