INI DIA SEMBILAN TAHAP PENGADAAN BARANG UNTUK PDAM ATAU PERUMDAM

Photo Dok
Dalam rangka operasional perusahaan, pengadaan barang menjadi salah satu hal yang cukup penting. Barang di sini diartikan secara luas, mulai dari bahan baku produksi, mesin, peralatan dan perlengkapan kantor, dan lain sebagainya. Tentu, karena mengatasnamakan perusahaan, pengadaan yang dilakukan memiliki prosedur tersendiri.

Perusahaan, sebagai sebuah lembaga profit, memerlukan prosedur yang jelas. Pengadaan barang atau juga dikenal dengan procurement, akan melibatkan pihak lain sebagai penyedia barang, dan kontrak transaksi yang jelas yang memuat ketentuan-ketentuan transaksi tersebut.

Akan lebih jelas, jika Anda bisa menyimak prosedur procurement secara umum yang banyak digunakan perusahaan berikut ini.

1. Analisis Kebutuhan Perusahaan

Langkah pertama dalam prosedur pengadaan barang adalah menganalisis kebutuhan perusahaan. Setiap divisi akan mengajukan kebutuhan yang dimiliki pada tim pengadaan, untuk kemudian dianalisis mengenai urgensinya untuk perusahaan.

Setelah semua dianalisis, kemudian diputuskan barang yang akan dibeli atau jasa yang akan digunakan pada periode pengadaan tersebut. Tidak semua pengajuan dapat disetujui, karena kemungkinan besar tidak semua yang diajukan oleh setiap divisi penting dan harus dibeli.

2. Persetujuan Pihak Manajemen

Setelah melalui tahap analisis yang ketat, daftar barang yang akan dibeli akan diajukan oleh bagian pengadaan ke bagian manajemen. Pihak manajemen kemudian akan melakukan peninjauan dan memastikan semua daftar sudah benar, sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

Persetujuan yang diberikan pihak manajemen diteruskan ke bagian pengadaan barang kembali untuk melanjutkan proses ke tahap tender. Akan lebih baik, jika persetujuan yang diberikan oleh manajemen disertai dengan berkas tertulis untuk memudahkan dokumentasi dan memperjelas proses.

3. Proses Tender untuk Vendor dan Supplier

Berlanjut pada proses selanjutnya, adalah tender. Bagian pengadaan barang melakukan pembukaan tender pada supplier dan vendor yang ada, dalam rangka mendapatkan penyedia barang paling cocok dengan kebutuhan perusahaan.

Tidak hanya mempertimbangkan harga saja, namun juga mempertimbangkan kualitas produk. Nantinya, nilai dari produk yang disediakan pihak vendor dan supplier ini akan dilihat dan dicermati sehingga perusahaan paham benar pihak mana yang paling tepat untuk dipilih.

4. Analisis Supplier dan Vendor

Melihat penawaran dari supplier dan vendor, pihak pengadaan barang wajib melakukan analisa kembali. Terkait dengan kualitas produk, harga yang ditawarkan, serta berbagai faktor lain yang terkait dengan barang yang ingin dibeli perusahaan.

Proses analisis ini akan mengerucutkan pilihan pada beberapa vendor atau supplier yang dianggap paling tepat, untuk dilanjutkan ke proses berikutnya. Tentu, pertimbangan dari bagian pengadaan barang akan memiliki peran besar dalam proses analisis ini.

5. Tahap Quotation atau Penawaran

Setelah pengerucutan jumlah vendor dan supplier, perusahaan biasanya akan meminta pihak yang lolos seleksi ini untuk memberikan penawaran. Penawaran yang diberikan bisa saja beragam. Mulai dari penawaran awal saat tahap tender, hingga penawaran-penawaran baru untuk menarik minat perusahaan.

Pengadaan barang wajib mencermati setiap penawaran yang diberikan dari pihak-pihak ini.

6. Pemilihan Vendor

Proses negosiasi akan terjadi, sehingga perusahaan bisa menilai lebih jauh pihak vendor atau supplier mana yang paling cocok untuk dijadikan pihak penyedia barang. Negosiasi, ditujukan untuk mendapatkan penawaran yang nilainya paling menguntungkan untuk perusahaan.

Vendor atau supplier paling tepat akan dipilih, untuk kemudian dilanjutkan ke tahapan berikutnya dalam prosedur pengadaan barang.

7. Purchase Order, Kontrak, dan Dokumen Sejenis

Membuat purchase order jadi langkah selanjutnya setelah penyedia barang diputuskan. Nota pembelian bisa bersifat jangka pendek, yang akan selesai pada satu kali transaksi, atau berupa kontrak jangka panjang untuk menjalin kerjasama dalam waktu yang lebih lama.

Baik berupa pembelian jangka pendek atau panjang, dokumen ini akan harus disetujui kedua pihak sebelum eksekusi jual-beli barang bisa terjadi. Sekali lagi, bagian pengadaan barang wajib memeriksa isi purchase order atau kontrak, sehingga tidak ada yang meleset dari kesepakatan. 

8. Pengecekan Kualitas, Penerimaan Barang

Pemesanan akan diproses, dan barang akan datang sesuai dengan jadwal. Pengecekan kualitas segera dilakukan, bersamaan dengan pengecekan kuantitas. Dua hal ini wajib dipastikan sesuai dengan pesanan yang dibuat dan kesepakatan yang sudah ditandatangani.

Jika terdapat kuantitas atau kualitas yang tidak sesuai, perusahaan melalui bagian pengadaan barang bisa melakukan komplain pada penyedia barang. Baca Juga : Perumdam-studi-literatur-perencanaan

9. Pembayaran Akhir

Setelah semua urusan terkait barang yang dipesan sudah selesai dan sesuai, perusahaan akan menerima invoice dari penyedia barang untuk tahapan pembayaran akhir. Jumlah yang tertera pada invoice ini akan sesuai dengan kesepakatan awal, dan perusahaan bisa membayarkan jumlah tersebut dengan metode yang disetujui.

Yang wajib dipastikan, setiap pembayaran wajib disertai bukti pembayaran yang jelas dan terverifikasi.

Terdengar sangat panjang dan rumit? Bagaimana jika proses pengadaan barang ini bisa diselesaikan dalam satu fitur sederhana yang tercantum dalam layanan ERP terbaik yang bisa digunakan perusahaan Anda?

Related Posts



Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini? Klik...

Comments

Kirim E-mail anda dapatkan artikel berlangganan gratis....

Enter your email address:

DELIVERED BY sptirtadharma.net ||| 🔔E-mail : pdamsptd86@gmail.com

🔝POPULAR POST

ENAM CIRI CIRI BOS PELIT TINGKAT DEWA

RESIKO PETUGAS PDAM TERHADAP PELANGGAN

SEJARAH PERKEMBANGAN DEMOKRASI DIBARAT

EMPAT TIPS TIDAK MUDAH DIADU DOMBA REKAN KERJA DIKANTOR

MEMBUAT RUTE BACA METER DAN TIPS AGAR TAHU TOTAL PEMAKAIAN

FOLLOWERS