PENGARUH PENYERTAAN MODAL DAN EFISIENSI PRODUKSI TERHADAP KINERJA PDAM INDONESIA
![]() |
Photo Dok |
Pengaruh Penyertaan Modal terhadap kinerja PDAM di Indonesia
Hasil penelitian menunjukan bahwa penyertaan modal berpengaruh positif terhadap kinerja PDAM yang menunjukan semakin tinggi penyertaan modal pemerintah semakin tinggi kinerja PDAM. Penyertaan modal pemerintah menjadi sumber utama permodalan PDAM. Penyertaan modal dapat diberikan penambahan oleh Pemda dengan menggunakan APBD. Dengan penyertaan modal pemerintah (termasuk tambahan penyertaan modal), PDAM dapat menggunakan permodalan untuk melakukan perbaikan operasional seperti perbaikan jaringan pipa distribusi, dan penggantian meter air. Semakin banyak penyertaan modal jika digunakan untuk investasi produktif maka akan meningkatkan kegiatan operasional yang pada akhirnya akan meningkatkan kinerja perusahaan. Jika penyertaan modal digunakan untuk menutup biaya operasional maka penyertaan modal tidak akan memberikan daya dorong bagi kinerja keuangan (Sudarno, 2011).
Pengaruh Efisiensi Produksi terhadap Kinerja PDAM di Indonesia
Semakin tinggi penggunaan kapasitas semakin tinggi nilai efisiensi karena kapasitas produksi yang tinggi berkaitan dengan biaya operasional yang tinggi. Kapasitas produksi yang tinggi tetapi tidak diimbangi dengan jumlah produksi air yang tinggi maka akan menimbulkan inefisiensi. Rata-rata efisiensi produksi PDAM berada pada kisaran 58 persen. Hal ini menunjukkan realisasi produksi masih dibawah kapasitas produksi terpasang. Karena penggunaan kapasitas produksi yang rendah akan menimbulkan inefisiensi dari segi biaya.
Peningkatan efisiensi produksi diimbangi dengan peningkatan penjualan air akan meningkatkan kinerja keuangan yang juga meningkatkan nilai kinerja PDAM. Pengaruh Peningkatan Kompetensi SDM terhadap Kinerja PDAM di Indonesia. Semakin tinggi peningkatan kompetensi SDM semakin tinggi kinerja PDAM. Upaya PDAM dalam meningkatkan kompetensi SDM melalui kegiatan pendidikan dan pelatihan akan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan teknis serta meningkatkan kemampuan konseptual dan pengambilan keputusan bagi pegawai tingkat manajerial.
PDAM yang masih merugi memiliki alokasi biaya pendidikan dan pelatihan (diklat) yang terbatas sehingga diklat belum menjadi prioritas bagi PDAM. Minimnya diklat yang dilakukan PDAM akan membuat kompetensi petugas menjadi kurang optimal, dengan meningkatkan pendidikan dan pelatihan, pegawai dapat menjalankan tugasnya dengan lebih baik. Kinerja pegawai yang baik secara keseluruhan akan meningkatkan kinerja PDAM.
Pengaruh Besaran Tarif terhadap Kinerja PDAM di Indonesia. Tarif yang dikenakan pada masing-masing PDAM berbeda-beda tergantung kebijakan. Tarif menjadi tidak berpengaruh terhadap kinerja dikarenakan tinggi rendahnya tarif yang dikenakan tidak mencerminkan besarnya biaya operasional PDAM.
Tujuh puluh persen PDAM belum menerapkan tarif Full Cost Recovery, sehingga meskipun tarif yang dikenakan lebih tinggi tetapi jika belum dapat menutup biaya operasional maka PDAM akan tetap merugi (kinerja keuangan menurun). Sebaliknya meskipun tarif yang dikenakan tergolong rendah tetapi dapat menutup kebutuhan operasional serta memberikan laba yang cukup maka kinerja keuangan akan meningkat. Tarif cost recovery ditujukan untuk menutup kebutuhan biaya operasional dan pengembangan pelayanan serta didalamnya terdapat keuntungan yang wajar bagi PDAM. Baca Juga : Enam-tipe-pegawai-yang-harus-segera
Penetapan tarif disesuaikan dengan kemampuan membayar pelanggan, tingkat mutu pelayanan, serta pemulihan biaya termasuk keuntungan wajar berdasarkan rasio laba terhadap aktiva sekurang-kurangnya sebesar 10% (Permendagri no.71 tahun 2016).
Pengaruh Tingkat Kehilangan Air terhadap Kinerja PDAM di Indonesia, semakin rendah tingkat kehilangan air maka kinerja PDAM semakin tinggi. Tingkat kehilangan air yang tinggi menyebabkan pengenaan tarif menjadi kurang akurat.
Karena jumlah air yang diproduksi dan disalurkan lebih besar dibandingkan dengan total tagihan rekening air pelanggan. Untuk mengatasi hal ini diperlukan audit jaringan, kalibrasi dan penggantian meteran air pelanggan secara berkala (Heston dan Pasawati, 2016). Pemahaman mengenai penyebab kehilangan air menjadi faktor penting dalam perbaikan operasional PDAM.
Catatan :
- Semakin tinggi penyertaan modal maka nilai kinerja PDAM akan semakin meningkat. Semakin tinggi efisiensi produksi maka semakin tinggi nilai kinerja PDAM. Peningkatan kompetensi SDM akan meningkatkan nilai kinerja PDAM. Semakin rendah tingkat kehilangan air maka nilai kinerja PDAM akan semakin tinggi. Tarif air yang dikenakan PDAM kepada pelanggan tidak memberikan dampak pada nilai kinerja PDAM.
- PDAM dapat melakukan pengurangan tingkat kehilangan air dengan meninjau jumlah kehilangan air, lokasi, dan melakukan upaya perbaikan jaringan pipa distribusi. PDAM dapat menerapkan tarif per kelompok pelanggan agar terjadi subsidi silang antar kelompok pelanggan. Penyertaan modal sebaiknya dilakukan atas dasar penilaian kelayakan investasi pada PDAM serta pengawasan lanjutan terhadap penggunaan dana.
- Pendidikan dan pelatihan karyawan dapat dilakukan baik secara teknis maupun manajerial. Peran aktif Pemda sebagai pemilik PDAM menjadi supervisi sangat dibutuhkan PDAM khususnya dalam permodalan dan peningkatan kapasitas manajerial.
Comments
Post a Comment
✅SILAHKAN KOMENTAR ANDA DALAM RANGKA MEMBERIKAN MASUKAN KELEBIHAN DAN KEKURANGAN ARTIKEL ATAU KONTEN INI ‼️