CARA MENGHITUNG EFESIENSI PENAGIHAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM

1. Efisiensi pengagihan 90%, Cakupan Pelayanan 15000 SR, NRW 37%, Tarif Minimum 10 m3/ bulan, Panjang Pipa Ø 6” 1500, Pemakaian rata-rata 24 m3, Kapasitas rata-rata 200 liter/detik = 86,4 m3 = 1 liter/detik.
A. Debit efektif 63% X 1 liter/detik = 63 liter/detik, Produksi efektif 63 liter/detik X 86,4 m3 X 30 = 16.239 m3/bulan, Konsumsi rata-rata 24 m3/SR/bulan, Konsumsi rata-rata saat ini = 10 m3/SR/bulan. Untuk 50% sambungan, jumlah sambungan 15000 SR.
Efisiensi penagihan 90%, harga rata-rata Rp 1000/m3, pendapatan saat ini (pendapatan dari penjualan air).
I. 50% X 15000 X 10 X Rp 1000,00 = Rp 750.000.000,00
II. 50% X 15000 X 24 X Rp 1000,00 = Rp 1.800.000.000,00

Rp 2.550.000.000,00
Penjualan air dengan efisiensi penagihan 90% = 90% X Rp 2.550.000.000,00 = Rp 2.475.000.000,00. 
B.  Investasi mengemukakan mana yang layak diterima. Investasi diterima karena layak menguntungkan.
C. Tiga resiko investasi yang kami ketahui adalah untung.
NO    Uraian kondisi Investasi      
1       FIRR/IRR   UNTUNG   BEP  RUGI
› DF  = DF <>
› 0= 0<>
› 1= 1<>
2. Kemitraan dengan pihak swasta
Untuk kemitraan yang tepat adalah kontrak Build Operator and Transfer (BOT) bangun, operasikan dan alih kepemilikan. Kontrak yang dipakai adalah kontrak take one pay dalam kerja sama ini pihak swasta melaksanakan, pembangunan IPA mengoperasikan dan memelihara air yang siap dijual ke PDAM (sebagai pemasok air bersih). Pelayanan masyarakat tetap dilaksanakan oleh PDAM. Baca juga Cara-mengelola-sumber-daya-manusia

Related Posts



Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini? Klik...

Comments

Kirim E-mail anda dapatkan artikel berlangganan gratis....

Enter your email address:

DELIVERED BY sptirtadharma.net ||| 🔔E-mail : pdamsptd86@gmail.com

🔝POPULAR POST

ENAM CIRI CIRI BOS PELIT TINGKAT DEWA

KOLABORASI PERUMDAM TIRTA KHATULISTIWA DAN PROPAM POLDA KALBAR

DAPENMA PAMSI : PENYELENGGARA PROGRAM JAMINAN PENSIUN KARYAWAN PERUMDA AIR MINUM

RESIKO PETUGAS PDAM TERHADAP PELANGGAN

PERJANJIAN BUSINESS TO BUSINESS

FOLLOWERS