MEMILIH ASURANSI KESEHATAN TERBAIK INI KRITERIANYA

Memilih Asuransi Kesehatan Terbaik? Ini Kriterianya
Salah satu yang harus Anda pikirkan ketika memutuskan memulai usaha sendiri dan berhenti bekerja, adalah biaya kesehatan. Bagaimana cara membiayainya? Salah satunya adalah dengan mengambil asuransi kesehatan. Namun persoalannya, bagaimana memilih asuransi kesehatan terbaik? Sebelum memilih Asuransi terbaik, Ada baiknya kita kenali dulu apa yang dimaksud dengan Asuransi Kesehatan.

Asuransi kesehatan adalah asuransi yang memberikan penggantian biaya kesehatan jika pemegang polis dirawat di rumah sakit karena terkena penyakit atau kecelakaan. Besarnya penggantian sesuai jumlah tagihan dari rumah sakit dengan batasan limit tertentu berdasarkan rencana asuransi yang diambil. Asuransi adalah bagian dalam cara mengelola keuangan keluarga.

Asuransi kesehatan berbeda dengan Asuransi penyakit kritis. Asuransi penyakit kritis memberikan santunan tunai jika menderita penyakit kritis tertentu. Santunan tunai diberikan satu kali secara lump-sum atau pembayaran premi sekaligus. Sebelum melihat masing-masing penawaran, ada baiknya kita bahas dahulu kriteria yang ideal seperti apa.

Kriteria Asuransi Kesehatan Terbaik
Menurut berbagai literatur dan pendapat perencana keuangan (apa dan bagaimana kerja perencana keuangan simak disini), ini lah hal – hal yang patut dipertimbangkan.

1. Pembayaran Non Tunai (Cashless)
Dengan penggunaan fitur ini, penggantian klaim menjadi lebih mudah. Saat masuk rumah sakit, Anda tidak perlu membayar, namun cukup menyelesaikan tagihan dengan menggesek kartu asuransi.  Tidak perlu bayar dimuka, yang kemudian masih harus di reimburse ke asuransi (reimbursement).

Namun, fitur ini mensyaratkan rumah sakit tempat Anda dirawat sudah bekerjasama dengan pihak Asuransi karena rumah sakit harus memiliki dan memasang mesin untuk menggesek kartu asuransi. Jika tidak kerjasama, meskipun asuransi memiliki sistem klaim seperti ini, Anda terpaksa harus tetap membayar dimuka dan kemudian menyelesaikan dengan reimbursement.

2. Plafond and Premi Sesuai Kebutuhan dan Kemampuan
Jika skema yang diambil lebih rendah, saat nanti dirawat inap, Anda harus mengeluarkan biaya tambahan untuk menutupi kekurangan yang tidak dijamin asuransi. Tentu saja, tingginya plafond berhubungan lurus dengan besarnya premi. Semakin mahal harga kamar rumah sakit, semakin mahal harga premi yang harus dibayar.

Sesuaikan premi dengan kemampuan, jangan malah nantinya memberatkan keuangan Anda. Harus siap trade-off antara premi dan plafond.
Meskipun seringkali tidak mudah, karena soal kesehatan, misalnya pemilihan kamar rumah sakit, orang lebih emosional dan cenderung ingin nyaman serta bagus, yang implikasinya harga kamar yang mahal. Idealnya plafond Asuaransi kesehatan dipilih sesuai keinginan dan kemampuan Anda.

3. Tanpa Limit Per Perawatan
Terdapat limit atau plafond yang membatasi jumlah maksimum klaim biaya kesehatan. Umumnya, asuransi menerapkan dua jenis limit, pertama adalah limit gabungan semua perawatan dan kedua adalah limit per perawatan. Misalnya, limit pertama membatasi gabungan semua biaya perawatan Rp 250 juta dalam setahun, sementara limit kedua membatasi biaya perawatan bedah Rp 10 juta setahun, biaya konsultasi Rp 10 juta setahun dan seterusnya.

Ada asuransi yang hanya menggunakan limit pertama, ada yang hanya limit kedua dan ada pula yang menggunakan kedua limit secara bersamaan. Sebaiknya pilih asuransi yang menerapkan limit pertama, atau dengan kata lain tidak membatasi biaya per perawatan. Maksudnya supaya pemegang polis fleksibel berobat berbagai perawatan selama limit total masih ada. Asuransi yang membatasi dengan limit pertama dan limit kedua, tentu saja, yang paling tidak ideal.

4. Prioritaskan Rawat Inap
Biaya kesehatan mencakup rawat jalan dan rawat inap. Sebaiknya fokuskan pada asuransi yang menanggung biaya rawat inap karena perawatan ini yang biayanya paling besar. Jika memiliki uang lebih, bisa mengambil tambahan asuransi rawat jalan.

5. Masa Tunggu Penyakit
Asuransi kesehatan mensyaratkan masa tunggu, beberapa penyakit tidak dapat diklaim selama jangka waktu tertentu sejak tanggal masa berlaku asuransi. Misalnya, Cigna menetapkan penyakit berikut baru bisa diklaim 12 bulan kemudian, yaitu asthma; TBC (Tuberculosis); batu ginjal, saluran kemih dan kandung kemih; darah tinggi (hipertensi), jantung dan pembuluh darah; Kencing manis (Diabetes Mellitus); Vertigo; dan lain – lain. Tanyakan ke pihak asuransi penyakit apa yang masuk masa tunggu dan berapa lama.

6. Perhatikan Pembayaran Auto Debit Kartu Kredit
Meskipun sepertinya memudahkan dan biasanya premi dibayar bulanan (jadinya terlihat lebih ringan), harap hati – hati melakukan pembayaran dengan auto-debit kartu kredit (ingin tahu cara mengelola kartu kredit, simak disini). Jika terpaksa menggunakan metode ini karena asuransi tidak menyediakan alternatif pembayaran lain, pastikan Anda tahu kapan pembayaran dimulai dan bagaimana prosesnya jika ingin berhenti.

7. Hindari Mengambil Asuransi Kesehatan via Telepon
Tawaran asuransi kesehatan lewat tele-marketing mulai banyak bermunculan. Biasanya bekerjasama dengan penerbit kartu kredit. Terkait produk yang cukup kompleks, seperti asuransi kesehatan, sebaiknya renungkan, analisa dan jika sempat lakukan riset, sebelum mengambil keputusan.

Karenanya, saya tidak menyarankan mengambil keputusan seketika saat penawaran oleh telemarketing. Beberapa dari Anda mungkin pernah mengalami sendiri cepat dan ringkasnya proses penawaran tersebut, sehingga banyak info detail yang tidak bisa disampaikan karena terbatasnya waktu. Jika memang tertarik dan butuh waktu untuk memikirkannya, Anda bisa meminta nomer kontak pihak asuransi, yang nanti bisa Anda hubungi ketika sudah siap.

8. Asuransi Kesehatan Murni
Pilihlah asuransi kesehatan yang berdiri sendiri, bukan merupakan rider asuransi jiwa unit-link.  Kenapa? Mahal! Dalam unit-link, premi akan dibagi untuk asuransi jiwa, investasi dan baru asuransi kesehatan. Porsi untuk kesehatan menjadi kecil, sehingga Anda harus membayar lebih mahal untuk mendapatkan plafond lebih tinggi. Belum lagi, sejumlah potongan biaya unit-link yang jumlahnya tidak kecil, yang makin mengurangi premi kesehatan. Dalam asuransi murni premi diperuntukkan semata – mata untuk pertanggungan biaya kesehatan dan potongan biaya juga tidak sebesar biaya di unit-link, sehingga premi menjadi lebih murah atau nilai pertanggungan menjadi lebih tinggi. Jika ingin pembuktian, bandingkan nilai pertanggungan dan jumlah premi antara asuransi kesehatan murni dengan asuransi kesehatan yang menjadi bagian unit-link. 

Mengapa Kriteria Dalam Memilih Asuransi Kesehatan Menjadi Penting?
Dengan mengetahui kriteria apa saja yang diperlukan, Anda dapat memilih asuransi yang tepat dan sesuai. Tidak hanya itu, cara tersebut dapat membantu Anda mengantisipasi hal-hal yang akan mempersulit Anda nantinya. Terakhir yang terpenting, pastikan Asurasi Kesehatan yang Anda pilih memenuhi kriteria Asuransi terbaik. Semoga Bermanfaat. Baca Juga : Lima-tips-memilih-asuransi-kesehatan

Related Posts



Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini? Klik...

Comments

Kirim E-mail anda dapatkan artikel berlangganan gratis....

Enter your email address:

DELIVERED BY sptirtadharma.net ||| 🔔E-mail : pdamsptd86@gmail.com

🔝POPULAR POST

ENAM CIRI CIRI BOS PELIT TINGKAT DEWA

RESIKO PETUGAS PDAM TERHADAP PELANGGAN

SEJARAH PERKEMBANGAN DEMOKRASI DIBARAT

EMPAT TIPS TIDAK MUDAH DIADU DOMBA REKAN KERJA DIKANTOR

MEMBUAT RUTE BACA METER DAN TIPS AGAR TAHU TOTAL PEMAKAIAN

FOLLOWERS