LIMA MANFAAT BERBAGI PENGETAHUAN DALAM ORGANISASI PERUSAHAAN
Sekarang, kita bisa memahami dari penjelasan di atas mengenai apa itu metode berbagi pengetahuan. Secara garis besar, manfaat yang bisa diambil dari metode ini adalah memperluas pengetahuan dan informasi yang akan bermanfaat bagi jalannya bisnis dan kegiatan organisasi lainnya.
Berikut ini lima manfaat lain yang diterima organisasi maupun karyawan dalam menerapkan konsep berbagi pengetahuan di kehidupan kerja sehari-hari:
1. Dapat Menemukan Cara Lebih Baik dalam Melakukan Sesuatu
Salah satu hal terbaik tentang membangun basis pengetahuan bersama adalah Anda dapat belajar dari kesalahan Anda dan memastikan Anda tidak mengulanginya. Begitu pula sebaliknya, Anda juga dapat memanfaatkan pengalaman terbaik Anda dan memastikan Anda mengulanginya! Sesederhana itu.
Ketika orang-orang berbagi apa yang tidak berhasil dan kolega mereka dapat menemukan wawasan mereka, hal itu mencegah orang lain untuk membuat kesalahan yang sama. Dengan menerapkan berbagi pengetahuan, Anda maupun kolega dapat saling belajar dan akan menemukan pencerahan dalam melakukan hal yang lebih efisien. Jika kinerja karyawan efisien maka kinerja perusahaan pun akan menjadi lebih baik.
2. Membangun Komunitas dan Budaya Belajar
Ketika orang-orang belajar dari satu sama lain dan memiliki platform untuk berbagi pengetahuan, itu membangun rasa kebersamaan. Terutama ketika masukan dari kolega membantu orang melakukan pekerjaan mereka dengan lebih baik. Ini adalah cara terbaik untuk menciptakan budaya belajar karena orang-orang Anda dapat melihat dan merasakan manfaat dari berbagi dan memanfaatkan pengetahuan bersama.
Jika kegiatan berbagi pengetahuan ini selalu dibiasakan dalam perusahaan, maka akan terbangun komunitas dan budaya belajar yang berkelanjutan. Tentu saja ini hal yang baik, tidak hanya untuk perusahaan tapi juga untuk karyawan secara individu.
3. Berbagi Pengetahuan Saat Remote Working? Bisa!
Remote working menimbulkan tantangan yang berbeda dan mungkin menciptakan skenario yang berbeda pada operasional sehari-hari. Ada kemungkinan besar mereka yang menjalani remote working akan membawa perspektif baru pada produk, interaksi, atau rintangan yang dihadapi.
Jadi, sama pentingnya bagi mereka yang bekerja jauh dari kantor memiliki tempat untuk berbagi keahlian mereka.Oleh karena itu, ada baiknya perusahaan juga tetap memfasilitasi pekerja remote untuk dapat melakukan sesi berbagi pengetahuan.
Di bawah ini adalah referensi provider layanan Knowledge Management System (KMS) yang bisa dicoba
Softbless Solution |
Perusahaan yang bergerak di bidang IT dan menyediakan Knowledge
Management System. |
Website: https://www.softbless.com/knowledge-management-system |
Address: Komp. Perkantoran Mitra Matraman Blok A2 no 11, Jl Matraman Raya
no 148, Jakarta Timur 13150 |
Email: info@softbless.com |
Phone: +62-21-85918058 & +62-21-85918059 |
Mobile & Whatsapp: +62-811-221-305 |
4. Mengurangi Hambatan Komunikasi
Melalui sesi berbagi pengetahuan, karyawan akan lebih terbuka dalam berkomunikasi dibandingkan saat meeting, hal inilah yang mampu mengurangi hambatan komunikasi di antara karyawan. Karena dalam sesi berbagi pengetahuan biasanya pola komunikasi yang dibangun lebih bersifat santai atau non formal sehingga karyawan sangat mungkin menjadi lebih terbuka untuk menyampaikan pemikiran-pemikirannya.
Meski sifatnya non formal, berbagi pengetahuan bukanlah hal yang bisa dianggap remeh. Hal ini karena bisa memudahkan karyawan berinteraksi saat kerja, terutama dalam hal berbagi pengalaman dan masalah pekerjaan masing–masing.
5. Meningkatkan Kinerja Perusahaan dari Karyawan
Tentu dengan kegiatan yang tidak terlalu serius dan kaku, ilmu dan pengalaman setiap orang akan terserap dengan mudah kepada orang lain. Ilmu yang mudah terserap oleh seseorang menjadi sesuatu yang akan terus tertanam dalam diri. Dengan hal ini jika seluruh karyawan menerapkan knowledge sharing akan meningkatkan kinerja karyawan dan berimbas pada kinerja perusahaan dan bisnis yang semakin membaik. Baca Juga : Poin-penting-dalam-undang-undang
Tantangan terbesar yang dihadapi oleh organisasi-organisasi adalah mengkonversi jacit knowledge menuju explicit knowledge, atau sebaliknya. Organisasi dituntut untuk mampu menterjemahkan pengetahuan yang eksis di individu, kelompok atau tim, dan organisasi menjadi nyata dalam bentuk produk-produk dan jasa-jasa yang dihasilkan.
Comments
Post a Comment
✅SILAHKAN KOMENTAR ANDA DALAM RANGKA MEMBERIKAN MASUKAN KELEBIHAN DAN KEKURANGAN ARTIKEL ATAU KONTEN INI ‼️