SEPULUH CARA SEDERHANA MEMBANGUN KERJA TIM NON REVENUE WATER NON TEKNIS YANG SOLID DAN EFEKTIF 2021

Menelaah skala NRW, dan menitikberatkan pada tantangan-tantangan yang dihadapi perusahaan-perusahaan penyedia layanan air minum di Indonesi. Para manajer perusahaan air minum dan staf operasional harus berkomitmen untuk mengelola NRW sebagai satu proses jangka panjang yang memadukan banyak aspek dalam operasional air. Penanganan NRW merupakan tanggung jawab para manajer dalam perusahaan air minum, termasuk bagian keuangan dan administrasi, produksi, distribusi, layanan pelanggan, dan bagian bagian lain. Perusahaan-perusahaan air harus mengakhiri satu siklus yang disebut sebagai “Lingkaran Setan” dimana perusahaan-perusahaan menghadapi meningkatnya NRW, kerugian finansial, keterbatasan investasi, dan layanan yang buruk. Sebaliknya, perusahaan tersebut harus mengikuti “Lingkaran Malaikat” yang memungkinan mereka untuk mengurangi NRW, meningkatkan efisiensi, menjaga sumber daya finansial, dan mendorong kepuasan dan kemauan kuat dari pelanggan untuk berinvestasi.

Menekankan tingkat kesadaran yang diperlukan di semua tataran – mulai dari para pengambil keputusan tingkat tinggi hingga konsumen akhir – yang sangat menentukan keberhasilan program pengurangan NRW. Dukungan dari manajemen tingkat tinggi program serta anggaran yang diperlukan bisa mendorong keberlanjutan keuangan strategi tersebut. Manajemen dan staf tingkat menengah harus memahami peran dan tanggung jawab mereka dalam mengurangi NRW karena diperlukan upaya gabungan dari semua departemen dalam perusahaan layanan air minum untuk melakukannya. Selain itu, menjangkau luas kepada pelanggan membantu untuk meningkatkan kesadaran mereka tentang NRW dan bagaimana pengurangan kehilangan air menghasilkan pasokan dan kualitas air yang lebih baik. Masuk program kerja Tim Non Revenue Water (NRW) Non Teknis yang Solid dan Efektif yaitu :

Potensi Air Tak berRekening (ATR)

  1. Accesoris Kendur (sr)>>Perbaikan accessories meter air yang kendur
  2. Kaca Meter Pecah (sr)>>Penggantian meter air / penertiban pelanggan
  3. Meter Hilang (sr)>>Penggantian meter air / penertiban pelanggan
  4. Meter Buram/Kabur (sr)>>Penggantian meter air
  5. Meter Lepas (sr)>>Pemasangan meter air kembali / penertiban pelanggan
  6. Meter Macet (sr)>>Penggantian meter air
  7. Meter Terbalik (sr)>>Pemasangan meter air kembali / penertiban pelanggan
  8. Pipa Dinas Bocor (sr)>>Perbaikan / penggantian pipa dinas dengan HDPE
  9. Pipa Persil Keropos (sr)>>Perbaikan / penggantian pipa dinas dengan HDPE
  10. Stop Kran Bocor (sr)>>Perbaikan / penggantian stop kran

Potensi Ketidakakuratan Pencatatan

  1. Ada Anjing (sr)>>Pemberitahuan lisan / tertulis kepada pelanggan KPW 1,2 dan 3
  2. Meter Di Dalam (sr)>>Pemberitahuan / pemindahan posisi meter air pelanggan KPW 1,2 dan 3
  3. Meter Digembok (sr)>>Pemberitahuan lisan / tertulis kepada pelanggan KPW 1,2 dan 3
  4. Meter Ditimpa Barang (sr)>>Pemberitahuan lisan / tertulis kepada pelanggan KPW 1,2 dan 3
  5. Pagar Terkunci (sr)>>Pemberitahuan lisan / tertulis kepada pelanggan KPW 1,2 dan 3
  6. Meter Terbenam (sr)>>Perbaikan / meninggikan dan pemindahan posisi meter (standarisasi)>>Koordinasi KPW 1,2 dan 3 dengan ATR
  7. Meter Tidak Ketemu (sr)>>Koordinasi KPW 1,2 dan 3 dengan ATR
  8. Posisi Meter Sulit Dibaca (sr)>>Perbaikan / pemindahan posisi meter>>Koordinasi KPW 1,2 dan 3 dengan ATR
  9. Rumah Tidak Ketemu (sr)>>Koordinasi KPW 1,2 dan 3 dengan ATR

Potensi Menurunnya Pola Komsumsi

*. Air Tidak Mengalir (sr)>>Cek jaringan dan perbaikan aliran pipa dinas 

Pelanggan Aktif

*. Pemakaian 0 m3 (sr)>>Evaluasi terhadap kondisi dan pola konsumsi pelanggan>KPW 1,2 dan 3

Pelanggan Pasif

*. Eks pelanggan (sr)>>Penutupan Taffing

Perawatan Meter

*. Umur Meter Air (sr)>>Penggantian meter air secara berkala berdasarkan Undang-Undang Metrologi.

Dalam dunia kerja dan usaha, tidak dikenal istilah single fighter. Semua merupakan hasil kerja tim. Semua anggota saling membantu dan mendukung demi tercapainya tujuan yang dicanangkan. Sayangnya, untuk membuat sebuah tim yang solid dan kompak memang tidak mudah. Karena ada banyak kepala di dalamnya yang pasti punya pemikiran yang berbeda. Pikiran-pikiran para anggota tim ini punya kecenderungan saling berbenturan.

Perselisihan adalah sesuatu yang wajar terjadi di dalam tim kerja. Ini merupakan dinamika yang tidak bisa ditolak. Inilah yang akhirnya membuat sebuah tim sulit untuk mencapai kerja maksimal. Tapi jangan khawatir. Sesuatu yang sulit bukan berarti tidak bisa dilakukan. Selama Anda tahu caranya, pasti bisa membangun kerja tim yang solid dan efektif. Ingin tahu caranya? Simak ulasan berikut ini.

1. Punya Visi dan Misi yang Sama

Sebuah tim tidak akan bisa bekerja dengan baik dan efektif jika setiap anggotanya memiliki visi dan tujuan yang berbeda.

Sebagai contoh, Si A ingin ke utara, B maunya ke selatan, C justru memilih ke tenggara. Dapat dipastikan, tim yang berisi orang-orang seperti itu tidak akan bisa mencapai target.

Karena itu, dari mulai pimpinan hingga anggota tim harus memiliki visi dan misi yang sama. Sehingga dalam setiap tindakan yang diambil merupakan pengejawantahan dari visi dan misi tim. Bukan visi dan misi individu.

2. Bangun Rasa Saling Percaya

Rasa saling percaya menjadi syarat mutlak untuk bisa membangun kerja tim yang solid. Karena tidak akan ada kerja tim yang sukses jika anggotanya tidak saling percaya. Akhirnya seluruh anggota hanya bekerja masing-masing secara individual.

Rasa percaya ini akan menegaskan bahwa tugas yang diemban setiap orang pasti berbeda kadarnya. Setiap anggota tim akan yakin bahwa tugas yang dibebankan kepada rekan satu tim akan terlaksana dengan baik dan sesuai kemampuan masing-masing.

3. Komunikasi Intensif

Jangan pernah anggap sepele masalah komunikasi. Ketika komunikasi sesama angota tim macet, dipastikan kerja tim akan berantakan. Karena setiap orang tidak mengerti apa yang harus dilakukan.

Karena itu lakukan komunikasi secara intensif. Baik melalui meeting pagi atau pertemuan lain yang dilakukan oleh seluruh anggota tim kerja. Sehingga setiap orang akan mengerti tugas dan target yang harus dilaksanakan.

Komunikasi antaranggota tidak perlu harus selalu bertatap muka. Saat ini sudah banyak aplikasi komunikasi yang bisa digunakan.

Seperti WhatsApp, BBM, Line, atau yang lainnya. Manfaatkan fasilitas tersebut untuk menjalin komunikasi intensif antarsesama anggota tim.

4. Adakan Kegiatan Bersama

Tak kenal maka tak sayang. Bagaimana bisa menjalin kerja sama dalam tim jika setiap orang yang ada di dalamnya tidak saling mengenal?

Karena itu, dalam usaha membangun kerja tim yang solid, mutlak harus sering melakukan kegiatan bersama. Khususnya hal-hal di luar pekerjaan.

Mulailah dari yang ringan seperti makan siang bersama. Bisa dilakukan di kantin kantor, atau pergi ke rumah makan yang disepakati bersama.

Adakan kegiatan olahraga bersama yang melibatkan seluruh anggota tim. Mungkin bisa langsung diterapkan dengan berjalan kaki di hari Minggu di acara Car Free Day.

Bisa juga dengan bermain badminton dengan menyewa satu lapangan untuk beberapa jam di luar jam kantor.

Kegiatan di luar pekerjaan ini akan membentuk chemistry kerja sama yang kuat di antara sesama anggota tim.

5. Buat Sistem Penghargaan

Pacu motivasi bekerja seluruh tim dengan membuat sistem penghargaan. Siapa pun yang punya prestasi, laik diganjar dengan reward.

Inti dari pemberian penghargaan ini adalah agar seluruh tim merasa kerja keras mereka dihargai oleh perusahaan.

Selain itu, dengan sistem penghargaan, anggota tim yang lain pun akan terpacu untuk memberi yang terbaik. Sehingga diharapkan nantinya, semuanya akan bekerja secara optimal dan mampu mencapai tujuan secara bersama-sama.

Ada banyak bentuk penghargaan yang bisa diterapkan. Dari mulai membuat label “karyawan terbaik bulan ini”, “karyawan dengan penjualan terbanyak”, atau bahkan pemberian bonus di luar upah yang diterima setiap bulan.

6. Pahami Peran dan Tanggung Jawab

Laiknya sebuah tim sepak bola, setiap anggota tim juga punya peran dan tanggung jawab yang berbeda. Hal ini harus benar-benar dipahami oleh seluruh anggota tim.

Jangan sampai semuanya ingin jadi kiper atau semuanya ingin jadi striker. Bisa berabe.

Membangun kerja tim yang kompak dan efektif pasti butuh pemahaman tentang peran dan tanggung jawab. Sehingga mereka bisa lebih fokus dalam menyelesaikan tugas masing-masing.

7. Tingkatkan Kompetensi Tim

Seperti halnya peran dan tanggung jawab, tingkat kompetensi yang dimiliki tim pun pasti berbeda. Jika ternyata tingkat kompetensi antaranggota tim terlalu jauh perbedaannya, saatnya untuk meningkatkannya melalui pelatihan.

Pastikan kompetensi yang dimiliki setiap anggota tim memang sesuai dengan pekerjaan dan tugas yang menjadi tanggung jawab mereka.

Kalau memang kemampuan yang dimiliki masih belum memenuhi ekspektasi, bisa menghubungi departemen SDM untuk mencari pelatihan yang sesuai.

Ingat, kerja tim akan bisa berjalan dengan baik dan sukses jika masing-masing anggota memang punya kompetensi yang sesuai dengan pekerjaannya.

8. Saling Menghormati dan Menghargai

Perbedaan pendapat dan perselisihan adalah sebuah hal yang jamak terjadi dalam  sebuah tim. Justru dari perbedaan itu, tim akan semakin kaya dengan ide dan pemikiran yang bisa memudahkan jalan menuju target yang dicanangkan.

Tentu saja, selama masing-masing anggota bisa saling menghormati dan menghargai. Menghormati pendapat orang lain yang berbeda. Menghargai hak-hak orang lain dalam mengemukakan pendapat.

Rasa hormat ini nantinya akan membentuk semacam rantai penghubung yang kuat di antara sesama anggota tim.

Sebesar apa pun perbedaan yang terjadi tak akan mampu mengikis kekompakan tim jika rasa saling menghargai dan menghormati sudah tertanam mendalam di dalam diri seluruh anggota.

9. Komitmen yang Kuat

Untuk membentuk sebuah kerja tim yang kompak dan solid dibutuhkan komitmen yang kuat dari setiap anggota. Karena setiap orang akan saling menopang kerja anggota yang lain. Satu orang pincang, maka proses kerja pun tidak akan maksimal.

Pincang bukan hanya dalam hal fisik. Tapi lebih kepada spirit juang dan komitmen bersama untuk mencapai tujuan. Ketika ada anggota yang menurun semangatnya, hal ini bisa berimbas buruk kepada anggota yang lain.

Karena itu, setiap anggota tim harus bisa saling menyemangati rekannya yang tengah menurun performanya. Sehingga mereka bisa selalu berada dalam level yang sama dalam menjalani tugas yang dibebankan.

Tidak ada lagi yang tertinggal karena tidak mendapat perhatian dari rekan kerjanya.

10. Evaluasi Rutin

Kunci sukses sebuah kerja tim adalah evaluasi. Dari evaluasi ini bisa dilihat mana yang sudah berjalan sesuai rencana, mana yang harus mendapat suntikan motivasi, atau kekurangan apa yang harus diperbaiki.

Evaluasi bukan bertujuan mencari kesalahan. Tapi lebih memberi arahan dan masukan agar proses kerja selalu bisa berada di jalur yang direncanakan. Kalaupun ada perubahan, itu merupakan hasil yang sudah disepakati bersama.

Dengan evaluasi, tingkat kesuksesan kerja tim bisa dipantau dan diawasi dengan baik.

Penutup

Sebuah gol dalam permainan sepak bola tidak akan terjadi jika tidak ada kerja sama yang apik di antara sesama pemain.

Memang, sesekali ada yang melakukan solo run dan sukses mencetak gol. Tapi itu hanya menjadi penyuntik semangat seluruh tim untuk bekerja lebih keras lagi.

Karena membangun kerja tim untuk bisa mencapai target tidak akan mudah. Butuh komitmen dan kesadaran seluruh anggota tim dalam menjalankan peran masing-masing.

Dengan demikian, hasil yang nantinya dicapai akan terasa sebagai sebuah hasil bersama. Bukan hasil dari satu atau dua orang semata. Baca Juga : Insiden-sungai-mendalam-

Related Posts



Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini? Klik...

Comments

Kirim E-mail anda dapatkan artikel berlangganan gratis....

Enter your email address:

DELIVERED BY sptirtadharma.net ||| ๐Ÿ””E-mail : pdamsptd86@gmail.com

๐Ÿ”POPULAR POST

ENAM CIRI CIRI BOS PELIT TINGKAT DEWA

RESIKO PETUGAS PDAM TERHADAP PELANGGAN

SEJARAH PERKEMBANGAN DEMOKRASI DIBARAT

EMPAT TIPS TIDAK MUDAH DIADU DOMBA REKAN KERJA DIKANTOR

MEMBUAT RUTE BACA METER DAN TIPS AGAR TAHU TOTAL PEMAKAIAN

FOLLOWERS